Masa pandemi adalah ujian bagi ummat manusia di seluruh dunia, bukan cuma di negera Indonesia saja. Tatanan hidup baru berlaku, biasa bebar melakukan kerumunan, kini dilarang. Bahkan bagi yang melanggar akan dikenai sanksi.
Perubahan lain adalah pada cara belajar di sekolah dan perguruan tinggi, baik swasta dan negeri. Biasa tatap muka, kini jarak jauh dengan memakai aplikasi belajar daring. Butuh proses yang tidak sebentar disebabkan tidak semua bisa memakainya. Apalagi mereka yang memang jauh dari hari - harinya bergelut dengan alat komunikasi modern.
Masalah yang paling pelik dirasakan oleh orang tua. Mereka harus disibukkan dengan kegiatan yang diluar batas kebiasaannya. Anak didik harus didampingi dalam menjalankan proses belajar online. Jika tidak, maka yang terjadi adalah anak akan sulit mendapatkan informasi yang sebenarnya. Dampaknya akan tertinggal mata pelajaran dengan teman yang lain.
Kehadiran alat komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan belajar daring menjadi kemestian yang tidak bisa ditawarkan lagi. Harus bisa support dengan berbagai aplikasi, seperti Zoom, Google Meet dan Microsoft Kaizala. Jika tidak mendukung, maka handphone akan lambat merespon atau bisa error.
Yang jadi pertanyaan, apakah pemenuhan alat belajar daring menjadi tugas para orang tua atau tanggung jawab pihak sekolah. Ini yang jadi pertanyaan. Semoga bisa segera diselesaikan dengan baik. Jangan sampai hanya karena minimnya ketersediaan alat komunikasi semuanya jadi tidak berjalan dengan baik proses belajar mengajarnya.